Pentingnya Peran Orang tua terhadap Pendidikan Anak di era Moderenisasi
Anak adalah anugerah dari sang pencipta, orang tua yang melahirkan anak
harus bertangung jawab terutama dalam soal mendidiknya, baik ayah
sebagai kepala keluarga maupun ibu sebagai pengurus rumah tangga.
Keikutsertaan orang tua dalam mendidik anak merupakan awal keberhasilan
orang tua dalam keluarganya apabila sang anak menuruti perintah orang
tuanya terlebih lagi sang anak menjalani didikan sesuai dengan perintah
agama.
Bobroknya moral seorang anak dan remaja bisa diakibatkan salah satu
kesalahan dari orangtuanya seperti dalam hal mendidik anak terlalu
keras. keluarga yang sedang bermasalah (broken home). Hal tersebut dapat
membuat anak menjadi orang yang temperamental. Kebanyakan dari orang
tua tidak memikirkan hal ini, mereka berasumsi jika mereka menjalani
hidup sebagaimana yang sedang mereka jalani, peran pengasuhan akan terus
dengan sendirinya.
Dalam era modernisasi sekarang ini, peran penting orang tua sangat
dibutuhkan. Berkenaan dengan perkembangan kecanggihan teknologi. Sesuatu
yang tidak dapat dihindari bahwa teknologi berkembang dengan pesat
sehingga penggunaannya banyak digunakan tidak semestinya, Teknologi IT
yang paling sering digunakan para anak muda sekarang adalah akses
internet yang mudah ditemui, padahal pemerintah sudah mengeluarkan
undang-undang anti pornoaksi dan pornografi tapi masih saja mereka kerap
mengakses konten yang berbau negatif. Yang jelas dapat merusak moral
sang anak. Teknologi canggih yang semestinya diciptakan untuk menambah
wawasan malah berakibat pada moral yang jelek.
Pergaulan merupakan interaksi antara beberapa orang baik berupa
kekeluargaan, organisasi, ataupun masyarakat. Melalui pergaulan kita
akan berkembang karena jadi tahu tentang tata cara bergaul. Sehingga
menjadikan individu yang bersosial karena pada dasarnya manusia memang
makhluk sosial. Namun pergaulan di era modernisasi ini telah banyak
disalah artikan terutama dikalangan anak muda. Sekarang kata-kata
pergaulan bebas sudah tidak asing lagi didengar oleh siapapun dan jelas
termasuk dalam kategori pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang negatif adalah salah satu dari sekian banyak penyebab
kehancuran sang anak. Saat ini dapat kita lihat banyaknya sistem
pergaulan kawula muda yang mengadopsi gaya ala barat (westernisasi)
dimana etika pergaulan ketimuran telah pupus, mungkin anda pernah atau
bahkan sering mendengar kata-kata MBA (married by accident). MBA
tampaknya sudah menjadi tren dikalangan remaja dimana melakukan hubungan
seks sebelum menikah banyak dilakukan pada saat pacaran. Anak-anak muda
sudah menganggap tradisi ini hal yang biasa dilakukan pada saat pacaran
bahkan ada yang tidak segan-segan untuk merekam adegan mesum tersebut
untuk disebarkan dan ditonton dikhalayak ramai. Apakah ini bukan
kehancuran bagi sang anak?. Jawabannya tentu saja iya.
Satu lagi permasalahan yang sering ditakuti oleh orang tua yaitu
narkoba, sudah jelas barang haram ini dikategorikan sebagai barang
berbahaya dan terlarang yang bisa merusak generasi muda. Narkoba menjadi
jurang kehancuran bagi sang anak. Ironisnya memakai barang haram ini
juga sudah menjadi tren remaja sekarang dengan anggapan bila
mengkonsumsi barang ini akan menjadi senang atau yang dikenal dengan
bahasa gaulnya (fly). Padahal sudah jelas menurut kesehatan mengkonsumsi
barang-barang sejenis narkoba sangat merusak kesehatan terutama pada
sistem syaraf apalagi dengan mengkonsumsi barang ini akan membuat
ketagihan dan ketergantungan, ini sungguh menakutkan.
Apakah kita sebagai orang tua ingin melihat anak hancur masa depannya
karena kesalahan yang tidak semestinya terjadi? Di sinilah peran penting
orang tua dalam mengontrol dan mengawasi sang buah hati. Menjadi orang
tua bukan soal siapa kita, tetapi apa yang dilakukan. Pengasuhan tidak
hanya mencakup tindakan tetapi mencakup pula apa yang kita kehendaki
agar sang buah hati kita mengerti akan hidup. Apa artinya hidup dan
bagaimana menjalani kehidupan ini dengan baik.
Semua pasti ingin menghendaki hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Orang
tua ingin mendisiplinkan, mendorong, dan menasihati agar mereka
berhasil menjalani kehidupan sedari kanak-kanak hingga sampai dewasa.
Orang tua harus menjadi yang terbaik dalam hal apapun. Banyak orang tua
ingin mendorong anaknya untuk melakukan hal yang terbaik dalam
kehidupannya. Termasuk ingin membuat buah hatinya untuk bebas
mengeluarkan dan menggali bakat dan minat yang dimiliki sang anak.
Hal yang semestinya dipahami adalah banyak anak mengalami kesulitan
untuk membedakan antara menerima atau menolak tindakan atas apa yang
mereka lakukan. Misalnya saja penerimaan orang tua terhadap prestasi
yang dimiliki atau dicapai anak bisa dianggap anak sebagai rasa cinta
orangtua kepadanya,tetapi penolakan yang dilakukan orang tua terhadap
tindakan yang dilakukan anak membuat anak beranggapan mereka tidak
dicintai dan disayangi lagi. Setiap anak perlu tahu kalau mereka
disayangi dan dicintai orang tua dengan sepenuh hati, meskipun
sebaliknya, setiap orang tua harus mencintai dan menyayangi sang buah
hati tanpa syarat apapun, baik buruknya sifat maupun sikap yang dimiliki
sang buah hati, mereka harus menerima kekurangan dan kelebihan yang
dimiliki oleh anak.
Semua anak ingin diperhatikan kedua orang tuanya. Pernyatan ini sangat
sederhana bagi kita semua, tetapi sifatnya fundamental bagi kedua orang
dalam mengasuh buah hati mereka. Karenanya dalam pola pengasuhan
sebaiknya setiap orang tua tidak boleh membedakan anak satu sama lain.
Kita juga tidak semestinya membedakan buah hati mereka, baik dalam
mendidik maupun memberikan perhatian kepada sang anak. Harus ada rasa
keadilan, tidak boleh pilih kasih, karena akan menimbulkan kecemburuan
diantara anak. Yang ditakutkan nanti akan membuat anak menjadi rusak,
bahkan berpikir kalau mereka tidak disayangi lagi, bahkan ada anak yang
beranggapan kalau mereka itu bukan anak dari orang tua mereka sendiri,
karena selalu dibeda-bedakan dengan yang lainnya.
Orang tua tidak seharusnya memperlihatkan emosi yang negatif kepada
anak-ananya. Ketidakmampuan setiap orang tua dalam mengontrol emosi
membuat anak menjadi temperamental dan mempunyai sifat maupun sikap yang
buruk yaitu mudah emosional. Akibatnya orang tua yang demikian tidak
bisa menjadi model atau peran yang baik untuk anak-anaknya dalam
mengontrol anak dan mengasuh buah hatinya.
Tujuan orang tua sebenarnya untuk mengkomunikasikan kepada buah hatinya
bahwa mereka memiliki hak untuk merasakan apapun yang mereka rasakan,
Mengajari sang buah hati untuk menghargai dan menikmati setiap saat
dalam kehidupan sehingga mampu memberi motivasi kepada anak dalam
mencegah serta menghadapi masalah yang mereka hadapi kedepan.
Terkadang orang tua sering lupa untuk berinteraksi dengan anak- anaknya.
Ada diantara mereka yang lebih mementingkan pekerjaan dari pada
melakukan hal itu. Bagi mereka hal itu tidak perlu dilakukan. Mereka
beranggapan bahwa materi yang dibutuhkan anak, Padahal seorang anak
tidak hanya membutuhkan materi namun juga perhatian dan interaksi dengan
orangtuanya. Mereka membutuhkan komunikasi dengan orang tuanya, mereka
juga ingin bertukar pikiran dengan orang tuanya. Mereka ingin
menceritakan pegalaman apa yang mereka rasakan sehari-hari baik itu
pangalaman yang baik maupun pengalaman yang buruk.
Sekali lagi yang perlu diingat oleh kedua orang tua adalah jika seorang
anak atau remaja kurang mendapatkan perhatian dari orang tua, besar
kemungkinan dia akan menjadi seorang anak dan remaja yang temperamental.
Sang anak menjadi bebas dalam melakukan segala hal, baik itu dalam hal
kebaikan maupun keburukan. Sebagai orangtua seharusnya memiliki
kemampuan untuk memusatkan perhatian pada perilaku positif serta tak
lupa pada perilaku buruk sang anak.
Sebagai orang tua yang baik, jangan melihat keburukan atau kebaikan.
Namun lihatlah dari tata cara bergaul sang anak, dengan siapa bergaul,
bagaimana luas pergaulannya. Bukan sekedar untuk membatasi sang anak
dalam bergaul namun diharapkan impian melihat anak sukses mengarungi
kehidupan tanpa mengalami kesalahan dalam pergaulan baik dilingkungan
keluarga, atau lingkungan luar menjadi sebuah kenyataan. Manfaatnya
kembali ke orang tua, sebab sang anak lalu menjadi orang yang menghargai
kedua orang tua. ***
|
Peran Orang Tua Terhadap Perkembangan Anak Dan Remaja
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar